asncpns.com - Setahun sudah Yuddy Chrisnandi menjalani jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Yuddy mengaku pencapaiannya dalam satu tahun terakhir ini adalah menciptkannya sistem rekrutmen SDM aparatur yang bebas Kolusi Korupsi dan Nepotisme.
Keberhasilan ini dibuktikan dengan penerapan pengajuan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui aplikasi e-formasi yang sangat transparan."E-formasi terbukti telah menutup peluang KKN dalam pengajuan usulan tambahan formasi, yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka," kata Menteri Yuddy di kantornya, Rabu (21/10.2015).
Selain itu, dari segi penghematan anggaran, sistem ini bisa membatasi biaya perjalanan dinas untuk mengurus formasi CPNS yang mengharuskan bolak-balik ke Jakarta.“Penetapan kebutuhan pegawai ASN melalui analisa jabatan (anjab) dan analisa beban kerja (ABK) menggunakan e-Formasi, per Oktober 2015 dari 76 instansi pusat sudah 72 dan dari 542 Pemda sudah 426 sudah menggunakan e-Formasi,” tambah Yuddy.
Menteri Yuddy mengatakan bahwa penerapan e-formasi ini juga setidaknya memberikan dampak positif lainnya yaitu banyaknya ketahuan banyak instansi yang belum melakukan analisa jabatan dan analisa beban kerja dengan benar, seperti diamanatkan Undang-Undang No. 5/2014 tentang ASN. “Selama moratorium ini merupakan kesempatan instansi untuk melakuan perbaikan,” imbuh Menteri.
Yuddy juga menyatakan bahwa, momen moratorium ini merupakan momen yang tepat untuk melakukan pendataan ulang, serta meredistribusi pegawai, supaya aparatur tidak hanya menumpuk di daerah perkotaan saja, namunlebih tersebar sesuai kebutuhan.
Seperti kita ketahui, bahwa seleksi CPNS dengan menggunakan sistem Computer Assissted Test (CAT) dalam tes kompetensi dasar (TKD) yang telah berhasil dilaksanakan tahun 2014, akan terus dioptimalkan pada tahun-tahun berikutnya.
Jumat, 23 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar