Bisakah Lulus PNS Tanpa Nyogok ??

Lulus menjadi seorang abdi negara adalah idaman setiap warga negara yang menjadi peserta ujian CPNS. Kelulusan menjadi seorang CPNS seperti terlihat mustahil dengan jumlah pelamar yang selalu membludak.

Setiap Kementerian Pusat ataupun pemerintah Daerah selalu memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menjadi abdi negara, akan tetapi kesempatan yang dibuka tidak sebanding lurus dengan pelamar yang memberikan lamaran - sehingga terjadi ketumpang tindihan jumlah antara jumlah pelamar dengan jumlah PNS yang dibutuhkan.

Pegawai Negeri Sipil memang menjadi primadona saat ini, selain anggapan bekerja tidak terlalu lelah - juga gaji dan tunjangan yang diberikan terhitung sudah lumayan besar dengan diberlakukannya UU ASN. Apalagi khusus kalangan pendidikan, dengan adanya sertifikasi guru, semakin menambah kesejahteraan guru guru di Indonesia.

Image Credit: Kemendikbud

Dari data diatas bisa dilihat, setiap Kementerian biasanya membuka sekitar 40-50 formasi CPNS, akan tetapi pelamarnya berkutat di sekitar 158 ribu orang, sungguh persaingan yang super ketat.

Sebenarnya setiap orang bisa lulus menjadi seorang PNS tanpa Nyogok - kuncinya adalah dengan mengetahui "Draft Materi CPNS yang akan keluar". Anda belajar dari buku dan materi apapun akan percuma, jikalau draft ujiannya tidak anda ketahui.

Banyak dari pelamar CPNS tahun 2013 yang berusaha belajar keras, akan tetapi hasilnya nihil. Menurut kami, jika menginginkan lulus CPNS bukanlah "Think Hard" melainkan "Think Smart".

Jangan pernah putus asa, harapan akan selalu ada selama anda mau berkorban waktu, tenaga, pikiran dan sedikit finansial.

Apalagi tahun ini pemerintah telah merencanakan untuk membuka formasi sebanyak 100 ribu pegawai yang terbagi 65 ribu untuk PNS dan 35 ribu untuk PPPK. Jumlah ini pun akan dibagikan untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat dengan jumlah formasi terbanyak adalah untuk pemerintah daerah. Sehingga masih banyak kesempatan selama usaha masih berjalan.

Formasi yang telah disediakan bisa menjadi salah satu kesempatan yang bisa ditempati oleh semua peserta, tergantung kepada pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, bukan tergantung pada uang yang diberikan untuk oknum-oknum yang bisa menjanjikan kelulusan.