Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan bahwa, saat ini cara pandang PNS yang berada dilingkungannya sedang diubah. "Nah paradigma inilah yang sedang kita ubah. Jangan lagi PNS itu gayanya gaya 'menak', gaya pejabat yang jauh dari warga. Saya sudah sampaikan, kepemimpinan yang terbaik itu adalah kepemimpinan yang sesekali di depan, tapi jangan terlalu banyak, dan sesekali di belakang tapi juga tidak terlalu banyak. Perbanyak bersama warga di tengah-tengah kegiatan," tutur Emil.
Emil juga menyampaikan bahwa, fasilitas pemerintahan untuk digunakan untuk semaksimal mungkin dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, misalnya untuk warga yang kurang mampu bisa melaksanakan pernikahannya, sehingga bisa menghemat biaya untuk menyewa gedung. Dengan demikian fasilitas pemerintah ini bisa menjadi rumah bagi rakyat.
"Saya sedang membawa perubahan paradigma bahwa yang namanya kantor pemerintahan ini harus jadi rumah rakyat juga. Seperti di Kecamatan Arcamanik, karena lapang parkir luas, silakan pakai buat warga miskin yang tidak punya tempat untuk kawinan atau akad nikah. Dengan begitu pemerintah itu dekat dengan rakyat," tambah Emil.
Dengan banyaknya ruang interaksi, menurut Emil, masyarakat akan lebih produktif dalam melahirkan ide-ide kreatif. "Bahkan di sini istimewanya, rumah dinas yang tidak dipakai akhirnya kita konversi menjadi rumah kreatif. Semakin banyak tempat-tempat interaksi bersama warga, saya yakin krativitas anak Bandung jadi lebih kuat. Karena biasanya anak-anak kreatif itu hanya butuh tempat saja," pungkasnya.
Seperti kita ketahui, Ridwan Kamil banyak membangun ruang interaksi publik diantaranya taman-taman baru yang ada di Kota Bandung. Taman-taman ini dibangun dengan tematik, diantaranya taman jomblo, taman film, taman musik dan lain-lain.
. Ridwan Kamil selaku Wal...){kind=link}
0 komentar:
Posting Komentar